Agama, Ilmu Manusia, dan Kalam Allah

Hasil gambar untuk Penulis
 Kita diciptakan oleh Allah. Kita memiliki dua nenek moyang, yaitu Nabi Adam A.S dan juga istrinya, Hawa. Seperti yang telah dikisahkan oleh banyak orang, bahwa mereka berdua dikirim dan diusir dari surga karena telah memakan buah terlarang khuldi, bukan? Itu merupakan sebuah fakta dan itu bukanlah menjadi suatu rahasia lagi bagi para umat muslim bahkan umat manusia yang ada dijaman modern ini yang hidup jauh setelah Nabi Adam. Setelah turun di bumi, Nabi Adam dan Hawa berpisah dan kembali bertemu di Jeddah. Mereka kemudian membangun rumah untuk melindungi dirinya dari cuaca panas serta hujan.




Sebagai manusia biasa kita membutuhkan kekuatan untuk memberikan jalan terbaik bagi diri kita sendiri. Kalian juga telah mengetahui bahwa kita ini adalah makhluk sosial. Apa itu yang dimaksud makhluk sosial? Makhluk sosial itu adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa makhluk lain, contoh saja kita sebagai manusia. Kita tidak bisa hidup tanpa tumbuh-tumbuhan yang sebagian besar menghasilkan oksigen, dan kita juga tidak bisa hidup tanpa hewan yang memberikan sumber daging untuk dimakan dan diolah menjadi bahan pangan yang lezat. Kita membutuhkan mereka semua untuk bertahan hidup dari dunia yang sangat kejam ini. Penuh dengan siksaan dan hawa nafsu, kita layaknya dipenjara oleh keinginan diri kita sendiri. Maka dari itu ada yang disebut sebagai agama atau lebih tepatnya keyakinan.

Apa itu sebutan agama atau keyakinan? Sudah bukan menjadi suatu alasan bagi kita untuk memeluk agama. Dan itu harus dilakukan oleh semua manusia yang ada dimuka bumi ini. Kita diibaratkan seorang robot yang bertugas untuk memberikan kebahagiaan atau hiburan bagi tuannya yang telah menciptakan robot. Begitu juga dengan kita sebagai manusia, kita juga memiliki pencipta. Seluruh hal yang ada di muka bumi ini, dan seluruh jagat raya kosmos ini adalah milik-Nya, milik Allah dan tiada sekutu bagi-Nya. Jadi bisa dikatakan bahwa agama adalah sebuah keyakinan yang bertujuan untuk memberikan kebahagiaan bagi para pemeluknya sendiri dan juga bagi Tuhannya. Bayangkan betapa bahagia nya diri kita jika memasuki surga? Sebuah tempat yang menjadi perkumpulan orang-orang yang bermartabat dan berperilaku baik.

Dalam kehidupan dunia yang sangat penuh dengan kebencian dan ketamakan ini, kita membutuhkan hal yang dinamakan dengan ilmu. Allah telah memiliki ilmu jauh sebelum manusia diciptakan, bahkan sebelum dari seluruhnya ada. Hanya Allah yang tahu bagaimana ilmu itu terbentuk. Seperti yang telah saya katakan pada artikel mengenai Pendidikan Kreatif & Inovatif, bahwa Allah telah memiliki ilmu jauh sebelum penciptaan alam semesta jagat raya yang luas ini, 


Selain itu disana saya menyebutkan bahwa ilmu Allah yang bernama kalam itu tidak akan habis walaupun ditulis dengan tinta yang berisi 7 air laut samudera yang ada didunia ini. Itu sangat mustahil, bukan? Kini manusia telah hidup dengan modern. Manusia akan menjadi makhluk yang terus berinovasi dan berkembang pintar untuk menurunkan generasi terbaiknya. Dari paragraf sebelumnya bisa disimpulkan bahwa sebelum penciptaan langit, bumi, malaikat, manusia, dan iblis; yang pertama kali Allah lakukan adalah menciptakan kalam, yah kurang lebih seperti itulah. 

Ilmu pengetahuan manusia itu sangat terbatas sebagaimana tangan kita menangkat beban, dan dapat diibaratkan dengan pendengaran kita yang kurang lebih hanya mencapai maksimal 20.000 hertz. Jika kalian menemukan orang yang bertanya kepada diri kalian mengenai hal siapakah yang menciptakan Allah/Tuhan? Dan bagaiamanakah cara Allah/Tuhan itu tercipta? Diamlah dan jangan menjawab pertanyaan kurang ajar tersebut. Orang tersebut adalah orang sialan dan awam yang telah terpengaruh oleh bisikian setan. Sesungguhnya saya berjanji bahwa itu merupakan sebuah pertanyaan dari setan & pasukannya. Logika nya sangat mudah. Seperti yang telah saya katakan bahwa tangan memiliki batasnya, begitu juga dengan akal pikiran jernih manusia. Saya tantang orang yang paling pintar dimuka bumi ini untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sekalipun bisa menjawab pasti adalah jawaban konyol dan merupakan rekayasa yang tidak dapat dimasukkan kedalam logika pikiran manusia. Pemikiran manusia diberikan batasan dalam beberapa hal.

Komentar